Isi Kandungan

2.    Indahnya Syurga
21.Puasa
..............................................................
Ustaz Abd Aziz bin Harjin
Pensyarah Tamadun Islam
Universiti Teknologi MARA Perlis
02600 Arau, Perlis
Malaysia
013-4006206
011-1070-4212
04-988-2701
abdazizharjin@perlis.uitm.edu.my
abdazizharjin.blogspot.com


Tajuk: Pendidikan Anak Dalam Islam

Pembuka bicara:
Dan orang-orang yang berkata : "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan keturunan kami kesenangan hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."

( QS. Al-Furqan : 74 )
Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

(QS. At Tahrim: 6 ).
"Apabila manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya."(HR. Muslim, dari Abu Hurairah)

keluarga
Sistem kekeluargaan amat penting bagi umat islam.Islam telah memperaktikkan pelbagai cara bagi umatnya membentuk keluarga yang bahagia.Sumber daya manusia dan melahirkan umat secara khusus agar mereka menjadi orang yang berkarya untuk bangsa dan berkhidmat kepada negara. Sepatutnya umat Islam memperhatikan pendidikan anak dan pembinaan individu untuk mencapai predikat "umat terbaik", sebagaimana dinyatakan Allah 'Azza Wa lalla
dalam firman-Nya:
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, 110). Dan agar mereka membebaskan diri dari jurang dalam yang mengurung diri mereka, sehingga keadaan mereka dengan umat lainnya seperti yang beritakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam : "Hampir saja umat-umat itu mengerumuni kalian bagaikan orang-orang yang sedang makan menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dariyang munkar.. ". (Surah Ali Imran :Ada seorang yang bertanya: "Apakah kerana kita berjumlah sedikit pada masa itu?" Jawab beliau: "Bahkan kalian pada masa itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih air bah. Allah nescaya mencabut dari hati musuh kalian rasa takut kepada kalian, dan menanamkan.

Islam menekankan pendidikan kerana ia membantu dalam pelbagai aspek.Salah satunya dapat menyebarkan islam dengan penuh yakin supaya mudah untuk menarik manusia yang kafir menerima islam.Selain itu ia juga membantu melahirkan umat islam yg genius dan bijaksana.
Keluargamerupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya keluarganya mengenai kepentingan pendidikan semasa kecil lagi. Masa ini amat sesuai untuk menanamkan dalam diri anak akan sangat berkesan sehingga tidak mudah hilang atau berubah terus. Dari sini, keluarga mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat kerana keluarga merupakan batu sempadan pembangunan masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk melahir dan mempersiapkan dirinya. Musuh-musuh Islam telah menyadari pentingya peranan keluarga ini.Maka mereka berazam untuk hapuskan umat islam dari usia muda lagi.Sebagai contoh baru-baru ini, kita telah hilang seramai 1001 orang saudara kita di palastin.Ini angkara rejim zionis yang membenci umat islam.Kita perlu bangun dengan pendidikan yang ada untuk mencipta senjata yang canggih untuk mempertahankan islam dan masjidil al-aqsa. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peranan kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan: "Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia.


Pendidikan membuatkan kita sedar betapa pentingnya individu untuk dapat beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan tidak perlu dinyatakan lagi bahwa totalitas agama Islam tidak membatasi pengertian ibadah pada solat, shaum dan haji.Tetapi setiap karya yang dilakukan seorang muslim dengan niat untuk Allah semata merupakan ibadah.

Pendidikan dalam adat islam juga perlu dipraktikkan.Antaranya ialah bertahnik, berkhatan, aqiqah dan bermacam-macam lagi. Tahnik (Mengolesi langit-langit mulut) ialah salah satu sunnah yang yang telah dilakukan oleh nabi muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam pada saat menerima kelahiran bayi. Bertahnid ialah meletakkan sebutir korma dengan dikunyah atau menghaluskannya dengan cara yang sesuai lalu disapukan di langit-langit mulut bayi. Caranya, dengan menaruh sebagian kurma yang sudah lembut di ujung jari lain dimasukkan ke dalam mulut bayi dan digerakkan dengan lembut ke kanan dan ke kiri sampai merata. Jika tidak ada kurma, maka disapukan
dengan sesuatu yang manis (seperti madu atau gula). Abu Musa berkata: "Ketika aku dikaruniai seorang anak laki-laki, aku datang kepada Nabi, maka beliau menamainya Ibrahim, mentahniknya keberkahan dengan baginya, kurma dan mendoakannya.
Ini menunjukkan manusia agar umat mengenal tujuan dan hikmah di baliknya. Para doktor telah membuktikan bahwa semua anak kecil (terutama yang baru lahir dan menyusu) terancam kematian, antara punca kematiannya ialah:
a. Jika kekurangan jumlah gula dalam darah (karena kelaparan).
b. Jika suhu badannya menurun ketika kena udara dingin di sekelilingnya
Termasuk hak seorang anak terhadap orangtua adalah memberi nama yang baik.
Selain itu Khitan ialah memotong kulup atau bagian kulit sekitar kepala zakar pada anak lelaki, atau bagian kulit yang menonjol di atas pintu vagina pada anak perempuan.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah bersabda: "Fitrah itu lima: khitan, mencukur rambutkemaluan, memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak" (HR. Al-bukhari, Muslim) Khitan wajib hukumnya rnustahab bagi kaum pria, bagi dan kaum (dianjurkar) wanita.WallahuA'lam. Inilah beberapa etika terpenting yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh ibubapa atau pada saat-saat pertama dari kelahiran anak. Namun, di sana ada beberapa kesalahan yang terjadi pada saat menunggu kedatangannya Secara singkat, antaranya:
Membacakan ayat tertentu dari Al Qur'an untuk wanita yang akan melahirkan; atau menulisnya lalu dikalungkan pada wanita, atau menulisnya lalu dihapus dengan air dan diminumkan kepada wanita itu atau dibasuhkan pada perut dan farji (kemaluan) nya agar dimudahkan dalam melahirkan. ltu semua adalah batil, tidak ada dasamya yang shahih dari Rasulullah, Akan tetapi bagi wanita yang sedang menahan rasa sakit karena melahirkan wajib berserah diri kepada Allah agar diringankan dari rasa sakit dan dibebaskan dari kesulitannya Dan ini tidak bertentangan dengan ruqyah yang disyariatkan.
Ibubapa juga mestilah mendidik anak dalam adab hendak makan iaitu membaca bismillahhirrahmanirrahim dan bersyukur selepas menikmati hidangan.Dan janganlah makan terlalu kenyang sehingga berasa keberatan untuk malakukan kerja seharian.
Ketika bermain ibubapa mestilah menekankan semangat persefahaman antara anak –anak mereka supaya meningkatkan lagi semangat silaturrahim.Ini amat penting untuk mengelakkan kekecohan yang berlaku diantara saudara islam.Islam tidak membebankan para umatnya untuk beriadah kerana islam mementingkan kesihatan tubuh badan untuk menjadi umat yang gagah lagi perkasa.Pihak musuh akan berasa gerun untuk melawan umat islam kerana kekuatan yang dimiliki kita amat digeruni pihak lawan.
Kita juga diajar untuk bersikap hormat, taat dan berbuat baik kepada kedua orangtua, sehingga terdidik danmembiasakan diri. Anak sering bersikap derhaka dan melanggar hak-hak orangtua disebabkan kurangnya perhatian orangtua dalam mendidik anak dan tidak membiasakannya berbuat kebaikan sejak usia begini.Firman Allah Ta'ala : 'Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kepada selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesanyangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Surah Al-Isra': 23-24).
Islam juga menekankan aurat kerana ia ialah senjata syaitan untuk melemahkan iman umat islam.Pada waktu ini dunia kita telah dilanda pelbagai maksiat diserata manusia.terdapat pelbagai perkara yana amat keji iaitu ibu sanggup melakukan sumbang mahram bersama anaknya.
Pengajaran ini sebagian hukum yang jelas dan tentang halal-haram. Diajarkan kepada anak menutup aurat, berwudhu, hukum-hukum thaharah (bersuci) dan pelaksanaan solat. Juga dilarang dari hal-hal yang haram, dusta, mencuri dan melihat perkara yang diharamkan Allah. Maka, disuruh mematuhi syariat Allah sebagaimana orang dewasa dan dicegah dari apa yang dilarangsebagaimana orang dewasa, sehingga anak akan tumbuh demikian dan menjadi terbiasa. Kerana bila semenjak kecil anak dibiasakan dengan sesuatu, maka kalau sudah dewasa akan menjadi kebiasaannya.

memilih pasangan hidup

Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam . memberikan nasihat dan pelajaran kepada orang yang hendak berkeluarga dengan bersabda :

"Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) nescaya engkau merugi" (HR.Al-Bukhari dan Muslim) Begitu pula bagi wanita, hendaknya memilih suami yang sesuai dari orang-orang yang datang melamarnya.

Hendaknya mendahulukan laki-laki yang beragama dan berakhlak. Rasulullah memberikan pengarahan kepada para wali dengan bersabda : "Bila datang kepadamu orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka kawinkanlah. Jika tidak kamu lakukan, nesacaya terjadi fitnah di muka bumi dan kerosakan yang besar" Termasuk memperhatikan anak sebelum lahir, mengikuti tuntunan Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga kita. Rasulullah memerintahkan kepada kita: "Jika seseorang diantara kamu hendak menggauli isterinya, membaca: "Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami". Maka andaikata ditakdirkan keduanya mempunyai anak, nescaya tidak ada syaitan yang dapat mencelakakannya".

Beberapa kesalahan pendidik
Berikut ini sebagian kesalahan yang sering dilakukan oleh para pendidik. Semoga Allah memberikan maunah (pertolongan) -Nya kepada kita untuk dapat menjauhinya dan menunjukkan kita kepada kebenaran.
1. Ucapan pendidik tidak sesuai dengan perbuatan. Ini merupakan kesalahan terpenting kerana anak belajar dari orangtua pelbagai perkara tetapi kadangkala bertentangan dengan apa yang telah diajarkannya. Tindakan ini berpengaruh buruk terhadap mental dan perilaku anak. Allah Azza Wa Jalla mencela perbuatan ini dengan firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian apa di sisi Allah bahwa kamu mengatakan yang tidak kamu
kerjakan"

(SurahAshShaff:2-3). Bagaimana anak akan belajar kejujuran kalau ia mengetahui orang tuanya berdusta? Bagaimana anak akan belajar sifat amanah sementara ia melihat bapaknya menipu ? Bagaimana anak akan belajar akhlak baik bila orang sekitamya suka mengejek, berkata jelek dan berakhlak buruk?
2. Kedua orangtua tidak sepakat atas cara tertentu dalam pendidikan anak. Kadangkala seorang anak melakukan perbuatan tertentu di hadapan kedua orangtua tetapi
ibunya memuji dan mendorong sedangkan ayahnya memperingatkan danmemarahi. Akhimya anak menjadi bingung mana yang benar dan mana yang salah di antara keduanya. Dengan pengertiannya yang masih terbatas, ia belum mampu membedakan mana yang benar dan yang salah sehingga hal itu akan mengakibatkan anak menjadi bimbang dan segala urusan tidak jelas baginya. Sementara, kalau kedua orangtua mempunyai cara yang sama dan tidak memujukkan perbedaan ini, nescaya tidak terjadi kerancuan tersebut.
3. Membiarkan anak menjadi artis. Media massa mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam perilaku dan perbuatan anak dan media paling berbahaya adalah television. Padahal pengaruhnya demikian luas terhadap anak maupun orang dawasa, Plomery, terhadap yang seorang orang-orang terbatas peneliti berpengetahuan pengetahuannya mengatakan: "Anak pada umumnya, dan kebanyakan orang dewasa, cenderung menerima tanpa mempertanyakan segala informasi yang tampil di filem-filem dan kelihatan realistis. Mereka dapat mengingat materinya dengan cara yang lebih baik. maka akal fikiran mereka menelan begitu saja nilai-nilai yang rendah itu. Banyak pendidik yang tidak menaruh perhatian bahwa anak mereka cenderung menonton television. Padahal ini sangat berpengaruh terhadap akhlak dan fithrah mereka, sampai apa yang dinamakan dengan kelakuan anak-anak keji pun yang penuh diperoleh dengan anak maupun pemikiran-pemikiran melalui acara yang disiarkan.

Tayangan ini semua menyerbu dunia anak dan menodai fithrah yang suci dengan dalih acara anak-anak". Oleh kerana itu anak-anak kita harus dilindungi dari perangkat yang merusak ini. Hal ini, tak diragukan lagi, bukan sesuatu yang mudah tetapi juga tidak mustahil, jika kita ingin menjaga akhlak putera-puteri kita dan mempersiapkan mereka
untuk mengembang misi agama dan umat. Semoga Allah melimpahkan ma'unah-Nya kepada kita.
4. Menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada pembantu atau pengasuh. Kesalahan yang amat serius dan banyak tejadi di masyarakat kita adalah fenomena kesibukan ibu dari peranan utamanya menbersih rumah dan anak anak dengan hal-hal yang tertentunya. Misalnya, sibuk dengan masalah di luar rumah, atau sering mengadakan kunjungan, menghadiri pertemuan, atau hanya kerana malas dan tidak ambil tahu tentang anak. Padahal ini sangat berpengaruh terhadap jiwa anak dan nilai-nilai yang diserapnya Sebab, "Anak kecil adalah orang pertama yang dirugikan dengan keluamya ibu dari rumah untuk berkerja. Ia akan kehiLangan kasih sayang, sebab ibu membiarkannya pembantu wanita lain seperti pembantu, pengasuhan atau Dan membawanya ketempat lain.
Mereka ini akan kehilangan kasih sayang. Ini amat berbahaya terhadap jiwa anak dan masa depannya, kerana anak berkembang tanpa kasih sayang. jika anak kurang kasih sayang, ia pun akan bertindak keras terhadap
masyarakatnya, akibatnya masyarakat hidup dalam kehancuran, keretakan dan kekerasan. Teryata, orang lain tidak menaruh perhatian untuk membina anak dan mendidiknya berakhlak mulia sebagaimana yang dilakukan keluarganya. Hal ini mendatangkan masyarakatmasalah besar. Kadang kala pembantunya adalah kafir, akibatnya si anak pun terpengaruh dengan akidah yang menyimpang atau akhlak yang rosak yangdibawa olehnya. Maka, jika kita terpaksa mengambil pembantu, usahakanlah mendapat pembantu muslimah yang baik.
5. Berlebihan dalam memberi hukuman dan balasan.Hukuman adalah sesuatu yang disyariatkan dan termasuk salah satu saranan pendidikan yang berhasil yang perlu dilakukan oleh pendidik. Namun ada yang terlalu berlebihan dalam menggunakan saranan ini, sehingga membuat saranan itu berbahaya dan mengakibat yang sebaliknya. Seperti kita ketahui, sesetengah yang menahan anaknya beberapa jam dibilik yang gelap jika melakukan kesalahan, ada juga yang mengikat anaknya jika berbuat sesuatu hal yang mengganggunya. Pendidik mungkin perlu menggunakan hukuman yang lebih dari pada sekadar pandangan yang memujukkan atau kata-kata celaan bahkan hukuman mungkin berupa terpaksa menggunakan pukulan, namun ini merupakan penyelesaian akhir, tidak diperlukan kecuali jika tidak ada cara lain. Ada beberapa kaedah dalam penggunaan
hukuman berupa pukulan antara lain. Tidak menggunakan hukuman ini
kecuali jika tidak ada cara laIn lagi. Pendidik tidak boleh memukul ketika dalam keadaan marah sekali, kerana dikhawatirkan anak. Tidak memukul pada bahagian-bahagian wajah kerana akan membahayakan dan menyakitkanseperti:

kepala dan dada. Pukulan hukuman pada tahap keras pertama tidak dan
menyakitkan serta tidak boleh lebih dari tiga kali pukulan, kecuali bila terpaksa dan tidak melebihi sepuluh kali pukulan. Tidak boleh dipukul anak yang berumur di bawah sepuluh tahun.

Jika kesalahan anak baru pertama kali ia diberi kesempatan bertaubat dan minta maaf atas perbuatannya. Sianak juga mestilah menunjukkan perubahan drastik dan tidak mengulanginya.

6. Berusaha mengekang anak lebih berkesan.Yaitu tidak diberi kesempatan melakukan aktiviti yang membahayakan nyawa kerana ini bertentangan dengan tabiat anak dan membahayakan kesihatannya, kerana permainan penting bagi kesihatan anak dengan baik. "Permainan di tempat yang bebas dan luas termasuk faktor terpenting anak yang dan membantu menjaga Peningkatan kesihatannya jasmani.Maka ibubapa tidak mencegah anak-anak yang sedang asyik bermain pasir ketika wisata ditepi pantai atau di tengah padang pasir Kerana itu merupakan waktu bersenang-senang danbermain, bukan waktu berdisiplin. Tidak ada waktu kebebasan bergerak bagi anak-anak kecuali dalam kesempatan diri yang bebas seperti ini. Maka sekali-kali mereka harus dibiarkan.
7. Mendidik anak tidak percaya diri dan merendahkan pribadinya. Sayang ini banyak tejadi di kalangan bapa. Padahal ini terpengaruh terhadap masa depan anak dan pandangannya pada kehidupan kerana anak yang terdidik rendah peribadi dan tidak percaya diri akan lahir menjadi penakut lemah dan tidak mampu menghadapi beban dan tantangan hidup, bahkan setelah dawasa. Kerana itu, kita perlu memberikan keyakinan kepadanya yang dia mampu melakukan apa jua.


Penutup
Firman Allah Ta'ala: "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu ….(Surah Al Mu'min: 60) "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku…." (Surah Al-Baqarah : 186). Diriwayatkan dari An Nu'man bin Basyir Radhiyallahu 'Anhu bahwa Nabi bersabda: "Do'a adalah ibadah" Doa mempunyai peranan yang penting sekali dalam

pendidikan anak, bahkan dalam seluruh urusan kehidupan, dan hanya Allah'Azza wa Jalla yang memberikan taufik dan hidayah.Seorang muslim mungkin telah berusaha maksimal dalam upaya mendidik anaknya agar menjadi orang shaleh tetapi tidak berhasil. Sebaliknya, ada anak yang menjadi orang shaleh sekalipun terdidik di tengah lingkungan yang menyimpang dan jelek; bahkan mungkin dibesarkan tanpa mendapat perhatian pendidikan dari kedua orangtua jadi, petunjuk itu sematamata dari Allah. Dialah yang berfirman: "Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya…"( AlQashash : 56). Maka kita semua tidak boleh melupakan aspek ini dan wajib memohon dan berdo'a kepada Allah semoga berkenan menjadikan kita dan anak keturunan kita orang-orang yang shaleh, hanya Dialah yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.


..............................................................
Ustaz Abd Aziz bin Harjin
Pensyarah Tamadun Islam
Universiti Teknologi MARA Perlis
02600 Arau, Perlis
Malaysia
013-4006206
011-1070-4212
04-988-2701
abdazizharjin@perlis.uitm.edu.my
abdazizharjin.blogspot.com


Tajuk: Indahnya Syurga

Setelah meneliti beberapa buah buku, akhirnya saya memilih tajuk “Indahnya syurga” bagi tugasan kali ini. Hal ini kerana saya tertarik dengan pengisian-pengisian buku tersebut tentang syurga iaitu tempat di mana golongan mukmin diletakkan kerana ketaatan mereka kepada Allah dengan melakukan suruhan-suruhan-Nya. Selain itu, terdapat juga pelbagai peristiwa yang boleh dijadikan panduan kepada kita bagi mencapai jalan menuju ke syurga.

Jalan menuju syurga adalah jalan yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu iaitu dari sahabat Rasullullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. atau dari pengikut-pengikut Baginda. Allah Subhanahu wa ta’ala. telah menutup pintu syurga sejak diutusnya Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam. dan Allah tidak membukanya lagi kecuali dengan jalan Baginda.
Allah Subhanahu wa ta’ala. telah mengatakan bahawa barangsiapa yang meyakini bahawa dia boleh masuk syurga selain dari jalan yang dibawa oleh Nabi Muhammad, atau dia meyakini boleh mendapat hidayah selain dari hidayah yang diberikan oleh-Nya melalui Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam., maka dia akan mendapat laknat daripada-Nya di dunia dan akhirat.

Selain itu, Allah juga tidak akan menerima amal kebaikannya walau sebesar zarah sekalipun. Tidak juga berkata-kata kepadanya, tidak memandangnya dan tidak mensucikannya bahkan dia akan mendapat azab yang pedih di akhirat kelak.

Pada suatu hari, seorang lelaki datang menemui Rasullullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. selepas orang-orang Islam memperoleh kemenangan dalam satu peperangan lalu dia beriman dan menjadi pengikut baginda. Harta rampasan daripada perang tersebut kemudiannya diberikan kepada lelaki itu. Namun lelaki itu berkata, “ Bukan kerana ini aku mengikutmu wahai Rasullullah.” Lalu baginda pun bersabda:
“Jika engkau percaya kepada Allah maka Allah akan percaya kepadamu”

Kemudian, dalam sebuah pertempuran dia gugur sebagai para syahid. Dan dalam hal ini, Allah telah pun menyatakan bahawa syurgalah balasan bagi orang-orang yang berjuang di jalan Islam.
Dalam kitab sahih Muslim ada disebutkan bahawa Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami iaitu seorang sahabat yang benar-benar menginginkan syurga berkata, ”Wahai Rasullullah, saya ingin mendampingimu di syurga.” Lalu Rasullullah berkata, “ Tidak ada yang lain? Apakah engkau benar-benar menginginkannya? Apakah tekadmu sudah kuat untuk mengharungi jalan ini?”.
Rabi’ah bin Ka’ab menjawab, “ Tidak, itu sahaja.” Lantas Baginda pun bersabda:
“Kalau begitu, bantulah aku memenuhi keinginanmu dengan cara memperbanyakkan sujud.”
Mengikut sabda ini, dapatlah kita simpulkan bahawa salah satu jalan menuju syurga adalah dengan memperbanyakkan sujud kepada Allah. Sujud merupakan salah satu rukun solat yang juga merupakan cara kita memperhambakan diri kepada Allah yang paling baik. Oleh itu, kita haruslah memperbanyakkan amalan yang melibatkan perlakuan ini iaitu dengan solat-solat wajib serta sunat. Tambahan lagi, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim ada disebutkan bahawa Rasullullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. berkata kepada Tsauban :
“Engkau harus memperbanyak sujud kepada Allah kerana setiap kali engkau sujud kepada-Nya, maka Allah akan mengangkat darjatmu satu darjat di sisi-nya.”
Ada satu lagi peristiwa di mana Mu’adz bertanya kepada Rasullullah tentang amalan-amalan yang dapat dijadikan pegangan menuju ke syurga sekaligus menjauhkan diri daripada azab neraka. Lalu Baginda pun bersabda:
“Sesungguhnya engkau telah menanyakan satu pertanyaan yang besar dan jawapannya akan menjadi sangat mudah dilaksanakan bagi orang-orang yang dimudahkan Allah untuk melaksanakannya.”
Kemudian Rasullullah menyambung sabda Baginda bagi menjawab pertanyaan Mu’adz:
“Iaitu engkau menyembah Allah Subhanahu wa ta’ala. dan tidak mempersekutukan-Nya sedikit pun., mendirikan solat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji di Baitullah sekiranya mampu.”
Perkara-perkara ini termasuklah dalam rukun Islam kita. Dan sebagai seorang muslim rukun Islam ini wajib kita tunaikan tanpa sebarang keraguan dan yakin bahawa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
Perbicaraan Rasullullah dengan Mu’adz dilanjutkan lagi iaitu baginda bertanya kepada Mu’adz bahawa mahukah dia mengetahui dasar segala sesuatu, tiang dan intisarinya? Lalu baginda menjawab Islamlah jawapan bagi dasar segala sesuatu, tiangnya adalah solat dan intisarinya adalah jihad fi sabilillah.
Nah! Lihatlah bahawa betapa pentingnya keislaman seseorang bagi menuju ke syurga. Islam adalah agama yang tulus serta universal. Namun, masih ramai manusia yang beranggapan bahawa Islam itu membebankan dan tidak sesuai diguna pakai dalam zaman moden kini. Walhal, mereka ini tidaklah jahil tentang kepentingan Islam bagi seseorang Muslim menuju ke syurga, tetapi mengapakah mereka masih lagi tidak beramal dengan amalan-amalan yang dianjurkan Islam? Tidak takutkah mereka dengan azab yang diperkatakan Allah terhadap golongan yang lalai dengan perintah-Nya?
Solat pula penting kerana selain mendekatkan diri kita kepada Allah, ia juga mampu memberikan pelbagai faedah kepada sesiapa yang mengerjakannya. Manakala, jihad pula adalah perlakuan dan pengorbanan kita dalam jalan Allah. Ramai yang beranggapan bahawa jihad itu hanyalah berperang semata-mata. Tetapi, sebenarnya jihad bagi kita yang hidup di zaman ini adalah jihad menegakkan agama Islam dengan menjauhkan diri daripada segala dosa selain mempertingkatkan diri dalam bidang-bidang yang dianjurkan dalam Islam bagi tujuan kebaikan diri dan orang lain. Sebagai contoh, kita sebagai seorang pelajar. Kita sebenarnya sedang berada dalam keadaan berjihad untuk menimba ilmu dan mencapai kejayaan hidup selaras dengan tuntutan agama yang menyuruh kita sentiasa mencari ilmu walau di mana sahaja kita berada.
Selain daripada ketiga-tiga perkara di atas, kita juga harus mengamalkan ibadah-ibadah puasa kerana ia juga merupakan perisai bagi umat Islam menangkis segala kemungkaran dan dosa-dosa besar kerana sesuai dengan definisinya yang menyatakan bahawa berpuasa itu adalah menahan diri daripada makan dan minum serta melakukan perkara-perkara yang yang boleh membatalkan puasa.
Dalam kehidupan seharian, kita juga digalakkan untuk selalu bersedekah tidak kira dalam apa jua bentuk sekalipun. Antara fadilat bersedekah ialah ia dapat menghapuskan dosa sebagaimana air yang dapat memadamkan api. Tambahan lagi, dengan bersedekah ikatan silaturrahim dapat dijalinkan antara pemberi dan juga penerima sedekah.
Dan kemudian Rasullullah juga membaca firman Allah Subhanahu wa ta’ala yang bermaksud:
“Mereka yang mereganggangkan diri dari tempat tidur, kerana mengerjakan sembahyang tahajjud dan amal-amal soleh, mereka sentiasa berdoa kepada Tuhan mereka dengan perasaan takut (akan kemurkaan-Nya) serta perasaan ingin memperoleh lagi (keredhaan-Nya).
(Surah As-Sajdah : 16)
Dalam pada itu, Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. mengakhiri perbicaraanya dengan Mu’adz iaitu dengan berkata, “Jagalah ini, ” sambil menunjuk ke arah lidahnya. Baginda menambah bahawa dosa-dosa sebenarnya berasal dari lidah dan manusia itu dilemparkan ke dalam neraka atas sebab-sebab keterlanjuran lidah mereka sendiri. Wahai kaum muslimin, begitulah jalan-jalan menuju ke syurga yang dikemukakan oleh Rasullullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. Syurga itu telah ditutup setelah baginda di bangkitkan dan tidak ada yang masuk ke syurga kecuali dari jalan yang di ajarkan oleh Baginda.
Jalan menuju syurga bukan hanya untuk lelaki sahaja kerana di dalam syurga pastinya ada tempat bagi golongan wanita ini (jalan menuju syurga bagi wanita). Wanita muslimah itu merupakan sebahagian daripada masyarakat dan mereka harus juga bertakwa kepada Allah dalam mengikuti risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam. Wanita juga harus tahu bahawa dalam mengharungi jalan menuju syurga tidak mungkin tercapai kecuali dengan taat kepada Allah dan suaminya.
Sabda Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. yang bermaksud :
“Apabila seseorang perempuan itu melaksanakan solat lima waktu, menunaikan puasa di bulan ramadhan, dan mematuhi suaminya, maka perempuan itu akan masuk syurga Tuhan-Nya.”
Wanita juga harus menutup aurat, menjaga kesucian diri, dan berdiam di dalam rumahnya. Berdiam di dalam rumah bukanlah bermaksud tidak melakukan apa-apa tetapi, sebagai wanita dan pembantu bagi sang suami, wanita wajib menjaga tatasusila sebagai seorang isteri dengan menjaga aib suami dan keperluan suami serta anak-anak. Mereka harus menyedari bahawa tindakan tersebut bertujuan untuk menjaga nama baik Islam yang hakiki.
Selain itu, wanita harus malu terhadap Allah daripada menjadi tontonan kepada orang lain yang bukan mahramnya. Ketika suami tidak ada di rumah, wanita harus bijak menjaga diri, menjaga harta suami serta mengasuh anak-anaknya. Tahukah anda bahawa, wanita yang telah mendidik para ulama’, syuhada dan shiddiqin di rumahnya (sewaktu kecil), mereka itulah wanita-wanita yang melalui jalan syurga. Dan juga wanita-wanita yang sanggup berkorban di jalan Allah seperti Aisyah dan Asma’. Hal ini dapat dilihat iaitu ketika Aisyah r.a. diberi hadiah oleh Mu’awiyah bin Abu Sufian sebanyak seratus ribu Dirham, maka beliau menyedekahkan semuanya walhal pada ketika itu beliau sedang berpuasa. Lalu pelayan perempuannya berkata, “Mengapa puan tidak menyisakan satu atau dua Dirham agar aku dapat membelikan daging untuk makanan buka puasamu hari ini?”. Aisyah membalas, “Aku lupa, mengapa tadi engkau tidak mengingatkanku?”. Lihatlah, betapa hebatnya pengorbanan yang dilakukan oleh Aisyah semata-mata kerana suruhan Allah yang menyuruh umat-Nya bersedekah tanpa memikirkan keadaan diri beliau sendiri. Tapi, kita sebagai orang-orang yang boleh dikatakan berkemampuan, tidakkah terlintas sedikitpun untuk melakukan sedekah ini? Hanya kita yang mampu menjawab persoalan tersebut.
Selain itu, terdapat beberapa golongan pencari syurga yang dapat kita perhatikan melalui buku ini dan sudah tentunya dijanjikan syurga bagi mereka. Di sini, penulis mengungkap kembali kisah Perang Uhud yang mana keteguhan dan keberanian para pejuang Islam yang bermati-matian menentang musuh-musuh yang terdahulu.
Sehari sebelum perang Uhud dimulai, Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. mengumpulkan sahabat-sahabat Baginda lalu menyatakan perang terhadap Abu Sufyan dan orang-orang musyrik. Baginda bertanya apakah perang tersebut harus dilakukan di jalan-jalan atau di Gunung Uhud? Dan mereka bersepakat untuk mengadakan perang di rumah-rumah mereka sahaja. Setelah itu, di luar masjid pula kedengaran teriakan salah seorang pemuda daripada sekelompok pemuda dari sahabat-sahabat baginda seramai lapan puluh orang, lengkap berpakaian perang.
Dia berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah ikutlah kami ke Gunung Uhud, janganlah engkau menghalang kami untuk masuk syurga.”. Lantas Baginda bertanya, “Dengan apakah engkau akan memasuki syurga tersebut?”. Pemuda itu menjawab pertanyaan Rasulullah, “Aku akan masuk syurga dengan dua hal, iaitu dengan mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta aku tidak akan melarikan diri di saat perang sedang berkobar, ”. Mendengar ucapan pemuda tersebut, Baginda mula mengalirkan air mata lalu mengangkat kedua belah tangan seraya berkata kepada pemuda itu. “Jika engkau percaya kepada Allah, maka Allah juga akan percaya kepadamu.” Itulah kepahlawanan ahli syurga terdahulu. Mereka-mereka inilah golongan yang masuk ke syurga kerana berjihad di jalan Allah dan tidak mendahulukan harta benda, isteri dan anak-anak dalam kehidupan mereka.
Wahai kaum muslimin sekalian, seringkali para ulama menyeru kita supaya tetap teguh dengan Islam dan jangan sesekali meragukan keesaan Allah. Berbuat baiklah sementara kita masih dikurniakan kehidupan dan kumpullah sebanyak mungkin pahala-pahala sebagai bekalan di akhirat kelak. Ingatlah bahawa balasan syurga itu terlalu manis dan balasan neraka itu amat dahsyat seksaannya. Sementara kita dihidupkan di dunia ini kita seharusnya tidak terus-terusan terlibat dengan hawa nafsu semata-mata. Tidak ada satu makhluk pun yang akan terlepas dengan perhitungan-Nya. Ingatlah bahawa semua perbuatan kita sama ada baik mahupun buruk, tetap akan disoal. Di sini, saya dapat mengetahui serba sedikit keadaan kita ketika di akhirat kelak dan memuatkannya di dalam tugasan ini.

Apabila tiba masa untuk dihitung amalan-amalan setiap manusia, Allah Subhanahu wa ta’ala. akan mengumpulkan semua makhluk yang dicipta-Nya. Lalu Allah mendatangi mereka dan berkata : “Sesiapa yang dahulunya menyembah sesuatu selain daripada Aku, maka dia akan mengikut sembahannya itu. Sesiapa yang menyembah matahari, maka dia akan mengikut matahari, sesiapa yang menyembah bulan, maka dia akan menyembah bulan dan sesiapa yang menyembah berhala, maka dia akan mengikut berhala.”
Kemudian titian sirathal mustaqim akan dibentangkan dan para malaikat berdiri di samping titian tersebut. Tugas para malaikat ketika itu adalah mengawasi segala perkara dan tidak ada satu pun yang berkata-kata kecuali para nabi dan rasul. Dan pada saat itu, mereka tetap mengatakan “Ya Allah! Selamatkanlah! Selamatkanlah!”.
Maka mulalah perjalanan manusia mengharungi titian tersebut. Ada di antara kita yang selamat sampai ke seberang tanpa sebarang masalah dan ada juga yang tercedera tetapi turut sampai ke penhgujung titian itu. Walaubagaimanapun, ada juga yang diseksa lalu terjatuh ke dalam api neraka yang sudah sedia menunggu dengan nyalaan maraknya. Subhanallah! Semoga Allah mengampunkan dosa-dosa kita yang terdahulu dan menyelamatkan kita dari seksaan api neraka jahannam. Apakah bentuk seksaan yang menunggu di kedua-dua piggiran titian sirat itu? Menurut Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. Baginda ada menyatakan bahawa terdapatnya anjing-anjing seperti duri kayu sa’dan (hanya pengembala kambing di zaman nabi-nabi terdahulu yang mengetahui jenis kayu ini) sedang menunggu masa untuk menerkam manusia. Lantaran itu, akibat daripada dosa yang kita lakukan, anjing-anjing ini akan membalas seperti keadaan di atas.
Kemudian Allah memerintahkan malaikat supaya mengeluarkan orang-orang yang tidak menyekutukan-Nya semasa hidup mereka daripada api neraka. Keadaan mereka pada saat itu amat dahsyat sekali iaitu seluruh anggota badannya hangus terbakar kecuali di tempat sujud. Hal ini disebabkan Allah telah mengharamkan api neraka membakar bahagian-bahagian tubuh yang digunakan untuk bersujud. Kemudian mereka dimandikan di Sungai al-Hayat lalu dimasukkan ke dalam syurga. Sementara itu, golongan musyrik pula tetap mendiami neraka yang amat panas tanpa dikeluarkan darinya.
Muslimin sekalian, keadaan syurga juga boleh dikaitkan dengan taman-taman yang indah serta mata air-mata air. Selaras dengan firman Allah yang bermaksud :
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa adalah ditempatkan di dalam beberapa taman syurga, dengan mata air-mata air terpancar padanya.”
Selain itu, di dalam syurga juga terdapatnya sungai-sungai yang mengalir dan mempunyai sifat-sifat mereka tersendiri. Kita dapat mengetahui penjelasan tentang sungai-sungai yang dijadikan Allah buat penghuni syurga ini melalui ayat yang terkandung di dalam Al-Quran yang bermaksud :
“Sifat syurga yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (ialah seperti berikut) : ada padanya beberapa sungai dari air yang tidak berubah (rasa dan baunya) dan beberapa sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, serta beberapa sungai dari arak yang lazat bagi orang-orang yang meminumnya, dan juga beberapa sungai dari madu yang suci bersih.”
(Surah Muhammad : ayat 15)
Di dunia ini kita ditegah daripada meminum arak. Tetapi, di syurga kelak sungai-sungai yang dijadikan Allah itu terdapatnya air yang diperbuat daripada arak yang sungguh lazat dan tidak melalaikan sepertimana sifat arak yang dibuat oleh manusia. Allah telah menegaskan bahawa sesiapa yang meminum arak di dunia dan tidak menyegerakan taubat kepada-Nya, maka Allah akan memberikan golongan ini minuman dari air lumpur yang mengandungi racun. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksudkan dengan air lumpur yang beracun itu?”. Baginda menjawab, “Sisa-sisa ahli neraka.” Selain itu terdapat juga sumber-sumber yang mengatakan bahawa air tersebut mengandungi nanah ahli neraka yang bercampur dengan darah. Na’udzubillah min Zalik.
Para penghuni syurga bukan sahaja mendapat ganjaran seperti yang dinyatakan di atas tetapi, mereka turut diberi penghormatan iaitu dengan penucapan salam. Firman Allah Subhanahu wa ta’ala yang bermaksud :
“Dan ucapan penghormatan mereka di dalam syurga ialah: selamat sejahtera.” (Surah Yunus :ayat 10)

“Iaitu syurga yang kekal yang mereka akan memasukinya bersama-sama orang-orang yang mengerjakan amal soleh dari ibu bapa mereka dan isteri-isteri mereka serta anak-anak mereka, sedangkan malaikat-malaikat pula akan masuk kepada mereka dari tiap-tiap pintu (memberi hormat seraya berkata) selamat selamat sejahteralah kamu berpanjangan, disebabkan kesabaran kamu, maka amat baiklah balasan amal kamu di dunia dahulu, ”.
(Surah Ar-Ra’du: ayat 23-24)
Tambahan lagi Allah juga menjanjikan ketenangan hati bagi para penghuni syurga. Dan hal ini merupakan hal yang paling mulia bagi mereka kerana tidak ada kesenangan yang baik di dunia mahupun di akhirat melainkan dengan kesejahteraan hati. Sebagai manusia yang lemah kita tidak lari dengan perasaan-perasaan yang tidak baik seperti dendam, hasad dengki dan kebencian ketika di dunia. Oleh kerana itulah Allah mengurniakan kenikmatan yang tiada bandingan iaitu terhindarnya hati daripada sifat-sifat dendam dan hasad dengki malah di gantikan pula dengan sifat saling mencintai antara satu sama lain. Hal ini ada disebutkan di dalam Al-Quran :
“Dan Kami cabut akan apa yang ada di hati mereka dari perasaan hasad dengki sehingga jadilah mereka bersaudara(dalam suasana kasih mesra) serta mereka duduk berhadapan di atas pelamin masing-masing”. (Surah Al-Hijr: ayat 47)
Di dalam buku ini ada diceritakan tentang satu pertemuan dengan Mu’awiyah. Dan dia ditanya apakah yang dirasakan tentang kehidupan ini. Lantas dia menjawab, “Aku telah memakai pelbagai jenis pakaian maka aku tidak pernah menemukan pakaian yang lebih indah seperti pakaian takwa. Aku telah meminum pelbagai jenis minuman maka aku tidak pernah menemukan minuman yang lebih pahit daripada kekalahan. Aku telah memakan pelbagai makanan maka aku tidak pernah merasa makanan yang lebih lazat daripada sabar dalam menghadapi musibah. Aku telah bergaul dengan saudara dan sahabat-sahabatku, maka aku tidak pernah melihat sahabat atau saudara yang memiliki rasa takut kepada Allah ketika aku duduk bersamanya. Dia berhadapan denganku, dan aku berhadapan dengannya dalam satu majlis dan tiada siapa pun di antara kami melainkan Allah.”
Itulah sifat yang Allah berikan kepada para penghuni syurga. Tiada kesedihan dalam kehidupan mereka, yang ada hanyalah kegembiraan dan ketenangan hati semata-mata. Mereka-mereka inilah orang –orang yang beruntung setelah apa yang mereka lakukan sebelum ini di dunia. Jadi, kita sebagai pencari syurga, ambillah peringatan ini, dan tinggalkanlah segala bisikan nafsu yang membawa kita kepada kehancuran dan balasan neraka kelak. Takutlah kepada Allah dan berusahalah tanpa adanya sebarang sifat jemu dan berputus asa kerana orang yang tidak berputus asa mencari keredhaan di jalan Allah pastinya berjaya.
Dalam sebuah hadis ada disebutkan bahawa ketika Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam. duduk-duduk bersama para sahabat di masjid, Baginda bersabda :
“Akan datang kepada kamu seorang lelaki penghuni syurga dari pintu ini.”
Kemudian, datanglah seorang lelaki lalu dia berwudhu’. Ketika berwudhu’ dia menyapu-nyapu janggutnya dari sisa air wudhu’ tersebut. Dan dia pun menunaikan solat dua rakaat kemudian duduk. Perkara yang sama berulang sehinggalah hari yang ketiga.
Lalu Ibnu Umar mengikuti lelaki tersebut dan bermalam bersamanya selama dua malam berturut-turut. Di situ, dia diperlihatkan dengan solat, puasa dan zikir lelaki itu. Kemudian dia bertanya, “Aku pernah mendengarkan Rasulullah berkata bahawa Kau adalah penghuni syurga dan Baginda memberitahukan hal itu sebanyak tiga kali. Apakah yang engkau lakukan? Aku melihat solatmu tidak banyak, demikian juga puasa dan zikirmu.”
Lelaki itu menjawab, “ jika engkau bertanya kepadakau, demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sepanjang malam aku tidak pernah tidur dalam keadaan hatiku ada rasa dendam, dengki, tipu daya, kebencian dan iri hati kepada sesiapa pun. Dan itulah sebenarnya yang menyebabkan kita mengalami kekalahan.”
Muslimin sekalian, setelah kita mengetahui beberapa nikmat bagi penghuni syurga, di sini pakaian bagi penghuni syurga turut diselitkan di dalam buku tersebut. Apakah pakaian penghuni syurga? Siapakah yang layak untuk memakai pakaian tersebut? Dan bagaimanakah kita boleh marasainya? Pada hari kiamat kelak, kita dibangkitkan dari kubur dalam keadaan telanjang tidak terkecuali para nabi sekaliannya. Selain bertelanjang, kita juga tidak akan bercakap dan belum berkhatan sepertimana kita dilahirkan. Dan hal ini menyebabkan Aisyah berasa hairan lalu ditanyakan kepada Rasulullah. “Wahai Rasulullah, bukankah antara kita akan saling melihat antara satu sama lain?” Rasulullah menjawab, “Bahkan perkara (keadaan) yang lebih besar dari itu wahai Aisyah.”

Firman Allah dalam Surah Abassa ayat 34-37 yang bermaksud :
“Pada hari seseorang itu lahir dari saudaranya, dan ibu serta bapanya, dan isterinya serta anak-anaknya. Kerana tiap-tiap seorang dari mereka pada hari itu, ada perkara-perkara yang cukup untuk menjadikannya sibuk dengan hal dirinya sahaja.”
Apakah manusia masih sempat berfikir dan melihat-melihat? Tidak! Demi Allah perkara di sana lebih besar untuk kita daripada memikirkan hal-hal seperti itu.
Siapakah yang mula-mula dipakaikan pakaian kepadanya? Itulah dia Nabi Ibrahim a.s. Tetapi, pakaian tersebut bukanlah yang terbaik kerana pakaian yang terbaik adalah untuk nabi kita iaitu, Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian, Allah akan memakaikan pula pakaian kepada penghuni syurga sekaliannya. Firman Allah Subhanahu wa ta’ala. dalam Surah Ad-Dukhan ayat 53 yang bermaksud :
“Mereka memakai pakaian dari kain sutera yang halus dan kain sutera tebal yang bersulam: (mereka duduk di tempat perhimpunan) sentiasa berhadap-hadapan (di atas pelamin masing-masing).”
Selain itu Allah turut berfirman lagi tentang pakaian ahli syurga ini iaitu:
“Mereka di dalam syurga memakai pakaian hijau yang diperbuat dari sutera halus dan teba, serta mereka dihiasi dengan gelang-gelang tangan dari perak.”
(Surah Al-Insan: ayat 21)
Dan bagi penghuni neraka pula Allah Subhanahu wa ta’ala. berfirman dalam surah Al-Hajj ayat 19 yang bermaksud :
“Maka orang-orang kafir akan disediakan untuk mereka pakaian dari neraka, serta dicurahkan atas kepala mereka air panas yang menggelegak, yang dengannya dihancurkan apa yang ada dalam perut mereka, dan juga kulit badan mereka.”
Subhanallah! Ini lah yang dikatakan nikmat dan balasan yang tidak dapat dibayangkan manusia. Pakaian adalah penutup yang dipakaikan oleh Allah kepada orang yang bertakwa. Seandainya dia telah memakai semua pakaian di dunia(tidak seperti yang dituntut syarak), maka Allah tidak akan memberi pakaian kepadanya di sana. Semoga kita dijauhkan dari seksaan yang maha hebat itu.
Sesunguhnya syurga itu memiliki aroma wangi dan hanya Allah sahaja mengetahui keharumannya. Dalam kitab sahih Bukhari disebutkan bahawa Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda :
“Sesiapa yang mati dalam keadaan kafir mu’ahad maka dia tidak akan mencium bau wangi syurga. Sesungguhnya bau wangi syurga itu dapat dicium dari jarak empat puluh tahun perjalan.”
Walaubagaimanapun, sebenarnya ia terpulang kepada amalan kita semasa di dunia. Jika buruk amalannya, maka Allah akan menjauhkan bau wangi syurga daripada golongan ini lebih daripada empat puluh tahun. Manakala, haruman syurga pasti diperoleh jika sebaliknya.
Selain daripada pakaian dan bau-bauan syurga, terdapat juga pintu-pintu syurga yang dijadikan Allah bagi golongan-golongan tertentu. Sabda Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. :
“Sesungguhnya syurga itu ada lapan pintu. Sesiapa yang termasuk ahli solat maka dia akan dipanggil dari pintu solat, sesiapa yang termasuk ahli sedekah maka dia akan dipanggil dari pintu sedekah, sesiapa yang termasuk ahli puasa maka dia akan dipanggil dari pintu Rayyan, sesiapa yang termasuk ahli jihad maka dia akan dipanggil dari pintu jihad.”
Lalu Abu Bakar pun berkata, “Wahai Rasulullah adakah orang yang dipanggil dari kelapan-lapan pintu syurga itu?”
Seperti kita yang menginginkan balasan syurga, Abu Bakar turut mendambakan balasan yang sedemikian. Bahkan jika kita melihat daripada amalan-amalan Abu Bakar ini, sungguh jauh kita ketinggalan kerana Abu Bakar merupakan seorang yang sangat leka dengan zikrullah hariannya. Jihadnya dalam Islam sungguh menakjubkan dan dari segi ibadah pula, dialah yang paling ahli ibadah. Kepimpinanannya dalam perang boleh telah dikhabarkan sebagai komandan perang dan penghunus-penghunus pedang yang sangat berani menentang musuh-musuh Allah.
Mendengar itu, Rasulullah tersenyum sambil berkata, “ Ada. Dan aku berharap semoga engkau termasuk di dalamnya.”
Dan Baginda bersabda lagi :
“Sesiapa yang berwudhu’ dengan baik, kemudian dia membaca, “Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu adalah utusan Allah, maka dibukakan baginya pintu-pintu syurga yang lapan.”
Muslimin sekalian. Nabi Muhammad merupakan manusia yang mula-mula masuk ke dalam syurga. Dalam kitab sahih Muslim ada disebutkan bahawa Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda :
“Aku adalah nabi yang paling banyak pengikut pada hari kiamat, dan aku pula orang yang pertama mengetuk pintu syurga.”
Manakala bagi orang-orang yang bertakwa pula, mereka akan masuk ke syurga secara bersama-sama dalam beberapa barisan. Hal ini ada disebut bahawa Rasulullah bersabda :
“Umatku akan masuk syurga sebanyak tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu dengan saling berpegangan tangan antara satu sama lain. Tidak ada yang masuk dahulu sehingga yang lain masuk, muka mereka bercahaya seperti bulan pada saat bulan purnama.”
Manusia yang terakhir masuk ke syurga pula telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari dan Muslim iaitu seorang lelaki dari penghuni neraka yang dikeluarkan oleh Allah. Kemudian dia berdiri dan dihadapkan ke neraka, lalu dia berkata, “Wahai Tuhanku, palingkanlah mukaku dari neraka, sebab ia telah membakar sekujur tubuhku, dan baunya telah meracuniku, ”. Allah berkata kepadanya, “ Wahai cucu Adam, bila Aku palingkan pandanganmu dari neraka ini, apakah engkau akan mengharapkan yang lain?”. Lelaki itu menjawab, “Demi Keagungan dan Kemuliaan-Mu, aku tidak akan meminta yang lain kepada-Mu.”
Lalu Allah memalingkan mukanya dari neraka itu ke arah syurga. Tatkala lelaki itu melihat syurga dan matanya tertuju kepada bunga-bunganya, keindahannya, kenikmatannya dan kesenangannya, dia lalu berkata, “Ya Allah, dekatkanlah aku ke pintu syurga.”
Allah berkata kepadanya, “Celakalah engkau wahai cucu Adam! Bukankah engkau telah mengatakan bahawa tidak akan meminta yang lain lagi? Jika Aku mendekatkan engkau ke pintu syurga, apakah engkau akan meminta yang lain lagi?”. Lelaki itu menjawab, “Demi Keagungan dan Kemuliaan-Mu aku tidak akan meminta yang lain dari-Mu.”
Kemudian Allah mendekatkan lelaki itu ke pintu syurga, akan tetapi dia ingkar dengan janjinya lagi dan meminta untuk dimasukkan ke dalam syurga yang indah itu. Soal jawab terus berlaku. Dan dia dimasukkan oleh Allah ke dalam syurga. Dan di situ dia masih mengharapkan yang lain lagi. Setelah Allah menerangkan segala nikmat yang tersedia di dalam syurga, lantas Dia mengurniakan nikmat sebanyak lima kali ganda daripada semua yang diinginkan pemuda itu, ”.
Maha suci Tuhan yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Banyak sungguh kurniaan-Nya kepada kita. Tetapi, kita tetap juga tidak mahu sedar akan nikmat yang dijanjikan Allah ini. Bahkan kita masih terjerumus dengan nikmat-nikmat dunia yang hanya sementara. Itulah dia nafsu yang dimainkan syaitan dan kita sendiri kerana tidak mahu mengikut suruhan Allah. Wahai Muslimin sekalian! Sedarlah! Kerana ajal itu sentiasa menghampiri. Jika nyawa kita diambil, pada masa itu tidak ada lagi perkataan taubat, mencari pahala dan hilanglah kepentingan harta benda serta kesenangan di dunia ini. Oleh itu, marilah kita sama-sama renungkan dan muhasabah diri agar kita tergolong dalam golongan yang dijanjikan syurga di akhirat sana. Amin..



..............................................................
Ustaz Abd Aziz bin Harjin
Pensyarah Tamadun Islam
Universiti Teknologi MARA Perlis
02600 Arau, Perlis
Malaysia
013-4006206
011-1070-4212
04-988-2701
abdazizharjin@perlis.uitm.edu.my
abdazizharjin.blogspot.com


Tajuk: Menyambut Kelahiran

Tedapat di didalam Al- Quran, di dalam surah Al-Mukminun (Ayat 12-16) dimana dinyatakan keadaan- keadaan keterunan Adam dari sejak segumpal tanah dan air sampai akhirnya dibangkitkan pada hari kiamat.
Awal mula kejadian adalah:
Segumpal tanah lumpur setitis air yang hina(air mani) alaqah(segumpal darah hitam) 
Anggota badan(wajah, rupanya dan bentuk) mudhghah

Jangka waktu mengandung
Mengenai lamanya waktu mengandung ada diterangkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala didalam Surah Al-Ahqat (Ayat 15).
Para ilmuwan berbeza pendapat dalam menentukan waktu yang paling panjang untuk mengandung.

Kesihatan ibu dan janinnya
Bayi muslim yang kuat dan sihat bergantung kepada kesihatanya. Mukmin yang kuat adalah lebih baik daripada mukmin yang lemah (hadis).
Terdapat beberapa nasihat ilmiah untuk isteri yang sedang mengandung:
• Memperhatikan ketahanan kesihatanya selama mengandung, iaitu dengan makan yang teratur dan makanan yang sesuai. Menjaga kesihatan secara umum sehingga tidak mendatangkan bermacam-macam penyakit dan bahaya pengaruhnya terhadap janin. Ubat-ubatan dan ramuan tertentu yang digunakan ketika hamil, biasanya akan membawa kesan sampingan terhadap janin bahkan mampu menyebabkan kecacatan jasmani kepada janin.
• Seorang isteri hendaklah bersiap sedia sebelum mengandung dengan membiasakan diri dengan bersenam setiap hari dan melakukan latihan-latihan olahraga yang sesuai ketika mengandung yang dapat menguatkan otot-otot ibu dan membantunya ketika melahirkan anak. Olahraga berjalan kaki merupakan salah satu latihan yang baik dan manfaat, lebih-lebih lagi semasa bulan-bulan terakhir kehamilan.
• Memperbanyakkan istirehat dan tidak boleh terlalu penat.
• Sering mandi.Sebaiknya mandi dengan air suam-suam kuku kerana air sejuk dan air yang panas akan memberi pengaruh yang berbahaya secara tidak lansung.Berhati-hati jangan duduk dilantai bilik air ketika mandi setelah bulan kelapan mengandung bagi mengelaknya masuk kuman-kuman.
• Perhatian khusus mesti diberikan pada bulan-bulan terakhir mengandung, iaitu pada empat bulan terakhir. Setiap kali hendak mandi, kedua-dua paha dan perut bahagian bawah mesti digosok dengan minyak zaitun hangat bagi melancarkan otot-otot. Buah dada mesti dijaga dengan baik. Kedua putingnya hendaklah disapu dengan campuran minyak khusus, kemudian dibiarkan mengering sehingga lima minit. Kedua-dua buah dada diusap baik dengan minyak zaitun hangat.Amalan ini dapat menghindarkan pecahnya putting ketika menyusukan anak.
• Si ibu mestilah secara teratur memeriksa kandunganya, air kencing dan tekanan darahnya serta pemeriksaan-pemeriksaan yang lain.
• Si Ibu hendaklah sentiasa menjaga dengan baik menu makanan, dengan memperbanyak makan buah-buahan, sayur-sayuran, susu dan biji-bijian beserta kulitnya. Contoh makanan lain ialah, buah kelapa, buah zaitun, madu, kurma, dan tairu untuk memberikan kehangatan yang lebih.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kejiwaan.
• Minuman-minuman alkohol yang diminum oleh seorang ayah yang ketagihan akan mempengaruhi benih keturunan. Ia akan mengakibatkan kecacatan otak dan saraf. Dan lebih teruk lagi jika isterinya juga termasuk penagih minuman tersebut.
• Tembakau yang beraneka macam bentuknya seperti rokok dan sejenisnya akan memberi kesan terhadap janin dan pertumbuhan saraf. Sudah terbukti bahawa setiap racun yang ada dalam tembakau dikiaskan dengan racun-racun lain adalah melemahkan ghairah dan semangat penagihnya juga merosakan plasma yang ada di dalam sel-sel murni keturunan bagi laki-laki dan perempuan.
• Keadaan jiwa ibu yang sedang mengandung sangat mempengaruhi penyerapan makanan. Keadaan ibu yang tenang dan tenteram akan membantu penyerapan makanan yang akhirnya sampai kepada janinnya.
KELAHIRAN BAYI
Membacakan azan dan iqamah
Islam mensyariatkan agar bayi dilahirkan hendaknya segera diazankan pada telinga kananya dan diqamatkan pada telinga kirinya, iaitu saat setelah dilahirkan.(sunnah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam .) 

Azan dapat memberikan kesan positif pada jiwanya dan mempengaruhi dirinya walaupun belum dapat merasakn faedah yang lain iaitu ketakutan syaitan dari kata-kata yang ada dalam azan. Sedangkan syaitan adalah pengangu manusia semenjak dilahirkan.
Menghanakkan Bayi
Menghanakkan bayi bermaksud mengusap mulut bayi dar dalamnya dengan kurma yang sudah dilembutkan. Apabila kesulitan mencari kurma maka boleh diganti dengan apa saja yang rasana manis untuk mengakkan sunnah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam .
Tujuan ini adalah untuk mempersiapkan bayi untuk disusukan.Sebaiknya orang yang mengahanakkan bayi itu adalah orang yang bertaqwa agar memperoleh berkat. Terdapat di dalam Hadis Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahawa baginda telah menghanakkan anak-anak kaum Anshar. Sebgai contoh Abdullah bin Zubeir, anak kaum muhajirin pertama yang dilahirkan dalam islam.
Menggunting rambut
Apa-apa yang diajarkan di dalam islam kepada mestilah mengarah kepada 3 tujuan iaitu:
1. Bagi memperkukuhkan hubungan bagi seorang hamba dengan Tuhannya dengan ikatan ibadah dan doa.
2. Untuk Kemaslahatan perseorangan kepada dirinya, diantaranya, kesihatan seorang muslim
3. Untuk membina hubungan kemasyrakatan yang menjadi teladan antara sesama manusia yang didorong oleh rasa belas kasihan kaum kaya terhadap kaum fakir miskin, secara zahir dan batin.

Mencukur rambut merupakan salah satu perlaksanaan yang sederhana untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, iaitu:
• Berusaha mendekatkan diri kepada keredhaan Allah dan mengikuti ajaran-ajaran sunnah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam .
• Merupakan latihan kesihatan yang baik kerana mengunting rambut bererti menyihatkan dan menghilangkan kelemumur rambut kepala.
• Ia juga merupakan satu jalan untuk bersedekah agar menjamin hubungan sosial dan ekonomi bagi masyrakat kerana mengunting rambut ada hubungannya dengan perak yang disedekahkan setelah ditimbang seberat rambut anak itu.
• Dimulai dengan menggunting rambut sebelum menyembelih yakni menyembelih aqiqah dan barangkali untuk membezakan antara aqiqah dengan manasik haji agar tidak sama.Biasanya, menggunting rambut dilakukan ketika bayi berumur 7 hari
Aqiqah
Apakah Aqiqah?.-
- Aqiqah dari segi bahasa adalah rambut yang ada pada bayi ketika dilahirkan.
- Aqiqah juga bererti memutuskan hubungan, dari segi syarak pula bermaksud menyembelih kambing untuk bayi.
- Didalam islam, aqiqah di laksanakan dengan menyembelih kambing dan menguntingkan rambutnya kemudian disapukan kepalanya dengan kunyit.

Hikmah dan syarat-syaratnya:
• Mengiklankan kegembiraan kerana dapat menegakkan syariat islam dan kerana bertambahnya satu jiwa baru muslim yang sujud menyembah Allah Subhanahu wa ta’ala . di dunia.
• Sebagai korban dari anak itu sejak mula diea keluar ke dunia ini.
• Ketika menyebelih, bacaan nya sama dengan bacaan untuk korban, iaitu membaca basmalah.
• Memasak, sebaiknya dagingnya tidak dipisahkan daripada tulangnya ketika mentah untuk memudahkan orang-orang miskin dan untuk menambah kebaikan.
• Umur kambing sebagaimana umur kambing yang diperintahkan dan hendaklah bebas daripada penyakit dan kecacatan.
• Tidak boleh berkongsi didalam aqiqah
• Sebaiknya aqiqah disembelih atas nama bayi itu, sebaiknya dilakukan pada saat terbit matahari.
• Sunatnya meyedekahkan dan membahagikan daging dalam beraqiqah sama dengan sunatnya dalam korban.

Memberi nama
Nama menunjukkan keperibadian dan kecekapan seseorang memberi nama.
Waktu dan siapa yang menamakan :
• Dari hadis-hadis Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam . menunjukkan bahawa kita boleh menamakan bayi kita pada saat dia dilahirkan hingga hari ketiganya atau diakhir hingga hari aqiqah, sebagaimana boleh juga sebeleum dan sesudah itu.
• Ayah adalah orang yang berhak memberikan nama seandainya terdapat perselisihan diantara ayah dan ibu ketika memberikan nama,
Manusia hendaklah memanjatkan puji syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala . atas pemberian taufiqnya ketika memilih nama yang sesuai.Oleh kerana itu nama-nama itu dipilih dengan berdasarkan taufiq Allah terhadap hambanya. Semestinya kita hendaklah menjauhi nama-nama yang dapat menjurumuskan kita ke dalam jurang kesyirikan.

Khitan
Khitan juga nama perbuatan orang yang melakukan khitan dan jga nama anggota yang disunat.
Khitan termasuk di antara amalan-amalan dalam agama yang telah disyriatkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala . terhadap hamba-Nya. Orang-orang dar kalangan kaum Muslimin yang belum menjalankan khitan sebelum menginjak usia dewasa dianggap sebagai orang yang berdosa, bahkan oleh seorang pemimpin digolongkan seperti orang-orang kafir.


Fitrah ada 5 pekara iaitu: Khitan, memotong rambut kemaluan, mencukur misai, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak.Fitrah disini bermaksud fitrah yang untuk mensucikan badan.
Waktu Berkhitan : Setelah seminggu barulah boleh dilaksanakan khitan ini pada bila-bila masa sahaja, tetapi lebih awal lebih baik.
Lelaki Perempuan
Wajib sunat

KEPERIBADIAN ANAK

Membina anak secara teratur di setiap saat dan kesempatan bertujuan adalah untuk membina keperibadiaan anak tersebut dengan memperhatikan juga faktor-faktor keturunan.
Pendidikan yang intensif untuk pembentukan keperibadian anak adalah untuk mencapai tujuan:
• Mengembang dan meningkatkan bakat positif, kecekapan budi pekerti dan cita-cita yang baik
• Bagi meluruskan cita-cita dan tabiat yang kurang baik dan yang merosak akhlak yang terpuji.
• Untuk merealisasikan bahawa tujuan sebenar daripada penciptaan manusia adalah pengabdian terhadap Allah Subhanahu wa ta’ala .

Anak yang Kuat Jiwanya
Solat dan Keadilan adalah di antara unsur-unsur kekuatan jiwa anak. Unsur-unsur ini akan sempurna dengan tertanamnya iman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala . dan dengan rukun-rukun islam, solat, puasa zakat dan haji bagi yang berkemampuan, serta memahamkannya bahawa hukm-hukum syariat islam adalah sebagai jalan keluar yang paling baik untuk memecahkan segala masalah manusia di atas bumi ini.
Fitrah anak
Tidak terbayang oleh seseorang bahawa tuntutan agama yang lurus, teladan-teladan dan akhlak tidak mudah diterima olah seorang bayi begitu sahaja. Bayi itu lahirnya dengan fitrah tauhid, fitrah akidah iman kepada Allah dan fitrah kesucian.

Kesalahan yang meluas
Agar tidak gagal dalam membina mental keimanan untuk keperibadian seorang anak, maka kita mesti berhati-hati dengan gejala-gejala moden seperti :
Segala sesuatu diukur dengan harta benda. Hal ini tercermin di dalam perbualan ibu bapa serta perbincangan mengenai segala urusan hidup dan sentiasa mencari harta yang banyak tanpa melihat halal dan haramnya.

Menyekolahkan putera puteri kita di sekolah-sekolah orientalis asing. Maka kita akan sulit menjiwai bahasa Arab, bahasa Al-Quran yang akhirnya kita tidak dapat mengetahui maksud-maksud ayat Al-Quran serta kemukjizatnya. Yang lebih parah lagi petadbiran itu tidak sesuai dengan budaya kita sebagai seorang anak muslim dan mampu menggugat iman yang ada pada anak-anak.

Mengumpulkan bahan-bahan bacaan yang beracun, iaitu berisi fikiran-fikiran dan falsafah-falsafah sesat yang merosakkan fikiran anak-anak kita yang masih hijau yang belum sempurna kemampuan berdiskusinya dan kesedarannya untuk menunjukkan kepalsuan falsafah-falsafah buatan manusia itu.

Memasuki organisasi-organisasi atau pertubuhan yang tidak bercorak agama dan memasuki pergerakan-pergerakan yang tidak ada kaitannya dnegan akidah Islam. Semuanya itu akan menjauhkan anak-anak daripada suasana keagamaan
Pertelingkahan sengit di antara ibu bapa di hadapan mata anak-anak akan boleh menghancurkan perasaan mereka dan akan menyuramkan pandangan hidup mereka. Sedangkan Islam adalah agama yang mengundang kepada optimisme dan kehidupan yang baik.
Berdusta, mencerca dan mencaci. Luapan emosi yang memuncak di dalam kehidupan manusia masa kini boleh mengakibatkan di luar kesedaran agamanya, dia memaki dan mencerca.
Bertaklid dan mengikut.Ini adalah penyakit dunia, hanya sahaja ianya lebih keras di kalangan masyarakat islam disebabkan kemunduran dalam hal ekonomi dan ilmu.

Anak yang Kuat Jasmani
Agama Islam sentiasa mengajak kita untuk memanfaatkan kemajuan teknologi di samping menyuruh kita menyumbang kemajuanya. Maka bagi seorang muslimah hendaknya mengikuti perkembangan kemajuan terakhir dalam ilmu perubatan yang ada kaitanya dengan bayi, agar bayi muslim kita sihat badanyaa dan bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan agamanya.
Panduan makanan
Anak yang jasmani dan kesihatanya dalam keadaan baik, mempunyai potensi kuat untuk keperibadianya.Oleh itu, kesihatan jasmani mestilah berjalan seiring dengan kesihatan jiwa untuk menuju kepada keperibadian yang baik yang tidak mengenal kesusahan sama ada ketika menghadapi penyakit atau cabaran hidup.
Menyusukan
Susu ibu adalah makanan yang paling baik untuk kehidupan anak di dalam bulan-bulan pertama. Susu ibu memberikan semua keperluan bayi kecuali zat besi dan vitamin D.
• Sebelum menyusukan anak, yang mesti diperhatikan adalah putting-putting dalam keadaan bersih
• Seorang ibu boleh menyusukan anak selepas 12 jam dari melahirkan atau boleh ditunda sehingga 24 jam melihat keadaan anak.
• Setelah itu, penyusuan dilakukan pada setiap 3 jam atau 4 jam sekali.Susuan anak bertambah dari satu minggu ke minggu ke lain.
• Jika kekurangan susu, si ibu boleh memberinya sedikit tambaham air atau campuran alenson atau karawiah, iaitu sebanyak satu sudu kecil setiap 3 jam pada hari pertama, kemudian ditambah satu sudu besar pada hari kedua.
• Selepas menyusukan, hendaklah disendawakan iaitu dengan memegang anak lurus sambil menyandarkan kepala pada bahu kita kemudian belakangnya ditepuk-tepuk perlahan-lahan sehingga terdengar bunyi sendawanya.
Peringatan-peringatan
• Ibu hendaknya menjauhi makanan-makanan yang boleh mengubah rasa susu terutama bawang putih, kubis, dan lobak kerana boleh mengakibatkan cirit birit pada bayi. Selain itu, disebabkan juga oleh makanan laut.
• Si ibu hendaknya tidak banyak minum minuman-minuman yang menegangkan urat saraf seperti kopi dan teh.
• Sebaiknya si ibu tidak banyak makan telur dan hendaklah menjauhi ubat-ubat pencerna makanan kerana boleh mengurangkan air susu dan menyebabkan cirit birit kepada bayi yang disusui.

Penutup

Assalamualaikum, syukur Alhamdulillah ke hadrat ilahi, salam dan selawat ke atas Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam ., saya akhirnya berjaya menyiapkan esei ini yang bertajuk Menyambut Kelahiran Bayi Menurut Islam.
Saya Berjaya membuat ringkasan mengenai tajuk saya pilih ini, dimana saya melihat sebagai suatu manfaat bagi saya kerana saya berjaya mendapatkan ilmu baru yang saya boleh gunakan pada masa hadapan dan juga saya dapat berkongsi dengan orang lain dengan wujudnya esei ini.
Saya sedar, esei ini agak panjang, tapi yang sebenarnya saya sendiri pun tidak perasan tentang ini, perasaan ingin tahu ini membuatkan saya leka dan sudah banyak yang telah dicoretkan disini dan yang dicoretkan disini adalah isi yang terpilih dan amat penting.
Saya menulis berkenaan Menyambut Kelahiran Bayi Menurut Islam dimana saya bahagikan kepada 3 tajuk dimana masing-masing mempunyai kaitannya tersendiri.Dimulai ketika mempunyai anak(saat mengandung), kelahiran bayi dan akhir sekali berkenaan keperibadian anak hasil daripada amalan-amalan yang diamalkan yang amat penting, kerana pekara ini lah yang akan membentuk apa yang bakal anak kita menjadi pada masa hadapan.


..............................................................
Ustaz Abd Aziz bin Harjin
Pensyarah Tamadun Islam
Universiti Teknologi MARA Perlis
02600 Arau, Perlis
Malaysia
013-4006206
011-1070-4212
04-988-2701
abdazizharjin@perlis.uitm.edu.my
abdazizharjin.blogspot.com


Tajuk: Ciri-Ciri Unggul Masyarakat Islam (Wanita Dalam Islam)

WANITA SEBAGAI INSAN

Islam muncul ketika sebahagian manusia menolak keinsanan wanita, ketika sebahagian manusia ragu-ragu mengenainya dan ketika mana sebahagian yang lain mengiktiraf keinsanan wanita, tetapi menganggap wanita sebgai satu makhluk yang dijadikan semata-mata untuk berkhidmat kepada lelaki.

Antara kelebihan Islam ialah menghormati wanita, mengiktiraf keinsanan serta keupayaan wanita untuk memikul tuntutan (agama), tamggungjawab, kesaksamaan hukuman dan peluang memasuki syurga. Islam menganggap wanita ebaai insan yang mulia. Wanita mempunyai hak-hak keinsanan yang setaraf dengan lelaki kerana wanita dan lelaki adalah cabang kepada pohonan yang satu dan saudara ng dilahirkan oleh bapa yang satu iait Adam (a.s) dan ari ibu yang juga satu iaitu Hawa.

Mereka adalah setaraf dari aspek asal-usul kejadian, setaraf dari aspek tuntutan agama serta tanggungjawab dan setaraf dari aspek pembalasan and tempat kembali (setelah kematian).

Dari Aspek Asal-usul Kejadian:

Sehubungan dengan ini Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman:
Maksudya: Wahai sekalian manusia! Bertaqwalah kepada Tuhan kamu yang telah menjadikan
kamu (bermula) dari diri yang satu (Adam), dan yang menjadikan daripada (Adam) itu pasangannya (isterinya-Hawa), dan juga yang membiakkan dari keduanya
zuriat dan keturunan lelaki dan perempuan yang ramai. Dan bertaqwalah kepada
Allah yang kamu sering meminta dengayn menyebut namaNya, serta peliharala
hubungan (silaturahim) kaum kerabat; kerana sesungguhnya Allah sentisa memerhati kamu.
(al-nisa:1)

Manusia sama ada lelaki atau wanita telah dijadiakn oleh Allah dari diri yang satu dan dari diri yang satu ini pula dijadikan isteri yang melengkapi serta menyempurnakan, sepertimana yang telah diungkapkan oleh ayat suci al-Quran yang lain:

Maksudnya:.Dan Ia mengadakan daripada hakikat itu pasangannya (diri suami-isteri)
untuk bersenang hati dan hidup mesra antara stu sama lain.
(al-A'raf:189)
Kemudian dari keluarga yang satu ini disebarkan lelaki dan wanita yang banyak. Semuannya adalah hamba kepada Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anak-anak kepada bapa yang satu dan ibu yang satu. Persaudaraan ini mengumpulkan mereka keseluruhannya (sama ada lelaki atau wanita)

Dari Aspek Tuntutan Beragama Dan Beribadat:

Berkenaan dengan persamaan antara wanita dan lelaki dari aspek tuntutan syarak, beragama dan ibadat, al-Quran telah menyebutkan:

Maksudnya: Sesungguhnya orang lelaki yang Islam dan orang perempuan yang Islam, dan orang-orang lelaki yang beriman serta orang-orang perempuan yang beriman, dan orang-orang lelaki yang taat serta orangr-orang perempuan yang taat, dan orang-orang lelaki yang benar serta orang-orang perempuan yang benar, dan orang-orang lelaki yang sabar serta orang-orang perempuan yang sabar, dan orang-orang lelaki yang merendah diri (kepada Allah) serta orang-orang perempuan yang merendah diri (kepada Allah), dan orang-orang lelaki yang bersedekah serta orang-ornag perempuan yang bersedekah, dan orang-orang lelaki yang berpuasa serta orang-orang perempuan yang berpuasa, dan orang-orang lelaki yang memelihara kehormatannyaserta orang-orang perempuan yang menjaga kehormatannya, dan orang-orang lelaki yang banyak menyebut nama Allah serta orang- orang perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka semuannya keamnpunan dan pahala yang besar.
(al-Ahzab:35)
Dari Aspek Tuntutan Agama dan Kemasyarakatan Yang Utama: Al-Quran juga telah memberikan persamaan antara lelaki dan wanita dalam aspek tuntutan-tuntutan agama dan kemasyarakatan yang utama. Di dalam kisah Adam a.s, segala tuntuttan-tuntutan Ilahi telah diajukan kepada beliau serta isteri beliau tanpa membezakan antara satu sama lain: Maksudnya: Dan Kami berkata: Wahai Adam! Tinggallah kamu dan isteri kamu di dalam syurga dan makanlah (kamu berdua) dari makanannya sepuas-puasnya apa sahaja yang kamu berdua sukai, dan janganlah kamu (berdua) menghampiri pokok ini; (jika kamu menghampirinya) maka akan jadilah kamu dari golongan orang-orang zalim. (al-Baqarah:35)

Di dalam kisah ini sepertimana yang disebutkan oleh al-Quran, ia telah meletakkan hasutan kepada syaitan bukannya kepada Hawa (sepertimana yang dilakukan oleh sebahagian orang)

Bukan Hawa seorang sahaja yang memakan dari pohon (yang dilarang tersebut) dan bukan Hawa yang memulakannya. Bahkan kesalahan adalah datang dari kedua mereka. Lantaran itu, penyesalan dan taubat berpunca dari kedua mereka. Bahkan terdapat sebahagian ayat suci al-quran yang meletakkan kesalahan hanya kepada Adam a.s sebagai pelaku dan orang yang memulakannya. Ini bererti lelaki adalah orang pertama yang melakukan maksiat, sementara wanita adalah pengikutnya.

Walau bagaimanapun keadaannya, kesalah Hawa tidak dipertanggungjawabkan melainkan ke atas dirinya sendiri, sementara zuriatnya yang perempuan adalah bebas dari dosa tersebut. Seseorang tidak akan menanggung dosa atau kesalahan orang lain.

Dari Aspek Balasan Dan Tempat Kembali:

Allah Subhanahu wa ta’ala juga berfirman mengenai persamaan antara lelaki dan wanita dari sudut balasan dan peluang memasuki syurga:

Maksudnya: Maka Tuhan memperkenankan doa mereka (dengan firmanNya) : “Sesungguhnya Aku tidak akan sia-siakan amalan orang-orang yang beramal dari kalangan kamu sama ada lelaki atau perempuan (kerana) sesetengah kamu (adalah keturunan) dari sesetengah yang lain. (Ali 'Imran: 195)

Ayat al-Quran ini jelas menyatakan bahawa amalan-amaln tidak disia-siakn di sisi Allah, sama ada ornag yang melakukannya lelaki mahupun perempuan. Semuanya adalah keturunan antara satu sama lain. Mereka dijadikan dari tanah yang sama dan tabiat kejadian yang sama.

Dari Aspek Hak-hak Mal: Dari aspek hak-hak Mal (pemilikan harta), Islam telah menghapuskan tradisi umat-umat terdahulu (sama ada Arab atau bukan Arab) yang telah melarang wanita dari memilki serta mewarisi harta atau mengecilkan skop mereka menggunakan milikan merekadan menghapuskan penyelewengan suami terhadap harta isteri. Islam telah menetap bagi wanita hak pemilikan dengan pelbagai bentuk dan jenisnya, serta hak pengurusan dalam pelbagai cara yang disyariatkan. Islam telah mensyariatkan bagi wanita hak penerimaan wasiat dan pewarisan seperti lelaki. Islam juga memberikan kepada mereka hak berjual-beli, sewa-menyewa, hibah (pemberian secara percuma), pinjam-meminjam, waqaf, sedekah, penjaminan, hawwalah (pemindahan tanggungjawab hutang), gadaiaan.dan pelbagai lagi sistem akad dan pengurusan harta. Kemudian diikuti pula dengan hak-hak mempertahankan harta mereka- sepertimana hak mempertahankan diri mereka- dengan cara perundangan dan lain-lain lagi.

Dari Aspek Lain-lain: Islam juga memberikan kepada wanita hak menuntut ilmu sepertimana lelaki. Realitinya Islam telah menjadikan menuntut ilmu sebagai perkara fardhu ke atas mereka.

Wanita juga berhak bersolat jemaah di masjid. Wanita dituntut melakukan perkara-perkara fardhu dan ibadat sepertimana yang dituntut dari kaum lelaki; solat, puasa, zakat, haji dan keseluruhan rukun Islam. Wanita akan diberi ganjaran kepada mereka setaraf dengan pahala yang diberkan kepada kaum lelaki. Lantaran itu, wanita akan menerima hukuman terhadap peninggalan perkara-perkara tersebut sepertimana kaum lelaki juga. Selain itu, wanita juga dituntut melakukan kewajipan-kewajipan sosial sepertimana kaum lelaki.

Wanita juga diberi hak untuk memberi sewaan dan sewaan tersebut hendaklah dihormati.


Hikmah Membezakan Antara Lelaki Dan Wanita Di dalam Sebahagian Hukum

Antara persoalan yang dikemukakan ialah; jika Islam mengiktiraf kemanusiaan wanita menyamai denagn kemanusiaan lelaki, kenapakah ia melebihkan lelaki ke atas wanita dalam beberpa keadaan dan situasi. Umpamanya dalam penyaksian, pewarisan, diyat, kepimpinan keluarga, kepimpinan negara dan beberapa hukum yang lain.

Hakikatnya, perbezaan antara lelaki dan wanita di dalam hukum-hukum ini bukanlah kerana kaum lelaki lebih dimuliakan oleh Allah atau lebih hampir kepadaNya berbanding kaum wanita. Sebenarnya manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa antara mereka sama ada lelaki mahupun wanita.

Tetapi perbezaan ini berlaku disebabkan tuntutan tugas yang bersesuaian dengan fitrah atau karaktor yang sesuai bagi setiap lelaki dan wanita.

WANITA SEBAGAI PEREMPUAN

Islam memandang tinggi terhadap keperempuanan wanita dan menganggapnya sebagai satu unsur yang melengkapi lelaki sepertimana lelaki juga melengkapi wanita. Salah satu daripadanya bukanlah lawan, tandingan dan saingan dengan yang satu lagi, sebaliknya ialah pembantu baginya dalam kesempurnaan individu dan jenisnya.

Telah termaktub di dalam sunnah Allah terhadap makhluk, yang mana pasangan menjadi salah satu keistimewaannya. Kita dapat melihat jantan dan betina di dalm alam manusia, haiwan dan tumbuh-tumbuhan. Kita dapat melihat positif dan negatif di dalam alam tidak bernyawa seperti elektrik, magnet dan sebagainya sehinggakan atom juga mempunyai caj elektrik positif dan negatif (elektron dan proton).

Lelaki dan wanita adalh umpama botol dan penutupnya serta sesuatu dan pasangannya yang saling memerlukan antara satu sama lain. Semenjak Allah mrnciptakan manusia pertama (Adam a.s) Allah menjadikan darinya isterinya (Hawa) untuk ia bersenang hati persamanya. Beliau tidak ditinggalkan keseorangan walaupun di dalam syurga. Wanita bukanlah dicipta untuk menjadi bandingan atau saingan, sebaliknya wanita adalah sebahagian dari lelaki.

Sudah menjadi hikmah Allah yang mana kejadian tubuh badan dan jiwa wanita mengandungi unsur-unsur tarikan kepada lelaki yang berupaya menarik lelaki ke arahnya. Allah telah membekalkan pada lelaki dan wanita keghairahan naluri syahwat yang kuat yang mendorong ke arah tarikan antara satu sama lain dan bertemu sehinggalah dapat menjamin berterusannya kehidupan dan zuriat.

Namun begitu, Islam melarang setiap tindakan menyalurkan naluri syahwat ini menurut cara yang tidak digariskan oleh Allah dan diredhainya seperti perkahwinan yang merupakan asas kekeluargaan. Oleh itu, Islam mengharamkan perzinaan. Isalm juga melarang segala perkara keji sama ada yang kelihatan atau tidak dan menutup segala pintu yang membawa ke arah kekejian ini untuk melindungi lelaki dan wanita dari punca-punca keghairahan dan faktor-faktor pencetus fitnah.

Islam memelihara naluri wanitanya dan mengiktiraf segala keperluaannya tanpa menghalangnya serta menyekatnya. Sebaliknya Islam melindunginya dari jalan-jalan yang membawa ke arah pengeksploitasian dan pencerobohan terhadap kewanitaannya. Di samping itu, Islam memelihara wanita dari kerakusan dan kedahagaan manusia yang mencari peluang ke atas kaum Hawa untuk diratahnya denagn lahap kemudian dibuangkan hampasnya.

Pendirian Islam terhadap wanita:
1. Islam memelihara kewanitaannya, agar ia sentiasa menjadi sumber kasih sayang, kelembutan dan kecantikan. Oleh itu, Islam telah menghalalkan bagi wanita sebahagian perkara yang diharamkan ke atas lelaki berdasarkan kehendak tabii wanita serta karaktornya seperti berhias dengan emas dan memakai pakaian sutera tulen. Islam juga mengharamkan perkara yang dapat mencemarkan kewanitaan ini seperti menyerupai lelaki dan sebagainya. Islam melarang wanita dari memakai pakaian lelaki sepertimana ia melarang lelaki memakai pakaian wanita.
2. Islam memelihara kewanitaan dan melindungi kelemahannya. Isalm menjadikan wanita selama-lamanya di bawah lindungan lelaki, nafkahnya dijamin dan keperluannya disempurnakan. Dia berada di bawah tanggungjawab bapanya, atau suaminya, atau anak-anaknya, atau saudara-saudaranya. Wanita-wanita Barat tidak dijaga oleh bapa, anak, saudara mahupun bapa saudara. Lantas mereka terpaksa menerima apa saja kerja dengan apa saja bayaran untuk meneruskan kehidupan mereka.
3. Islam memelihara moral dan sifat malu wanita. Islam memberi perhatian kepada reputasi dan kemuliaan wanita serta menatang kesuciaannya dari sangkaan buruk dan keceluparan lidah lebih-lebih lagi dari tangan-tangan yang nakal darfi dicemari. Oleh itu Islam mewajibkan ke atas wanita:
(a) Merendahkan pandangannya serta menjaga kemuliaan dan kesuciannya.
(b) Merasa malu dan menutup pakaian serta perhiasan tetapi tidak dalam bentuk yang menyukarkan mereka.
(c) Tidak menampakkan perhiasannya yang tersembunyi- seperti rambut, leher, dua lengan dan dua betis- kecuali kepada suaminya lelaki-lelaki yang diharamkan berkahwin dengannya yang menyukarkannya menutupinya seperti orang asing.
(d) Hendaklah berhati-hati semasa mengatur langkahnya dan petuturannya. Wanita bukanlah dilarang untuk bercakap. Suaranya bukanlah aurat. Sebaliknya wanita diarahkan agar berkata-kata yang baik dengan nada yang sesuai.
(e) Hendaklah menjauhkan semua perkara yang boleh menarik perhatian lelaki kepadanya serta merangsangnya seperti berhias dengan perhiasan jahiliah dulu dan moden. Ini bukanlah akhlak wanita yang baik.
(f) Hendaklah mengelakkan diri dari bersendirian dengan mana-mana lelaki yang bukannya suaminya dan bukan lelaki yang diharamkan berkahwin dengannya untuk melindunginya dan lelaki tersebut dari bisikan syaitan serta kehormatannya dari lidah-lidah yang jahat.
(g) Tidak bercampur dengan lelaki asing (bukan mahram) kecuali kerana keperluan yang mendesak, kemaslahatan yang dibenarkan, dengan kadar yang mencukupi seperti solat di masjid, menuntut ilmu dan bantu-membantu atas dasar kebaikan serta ketaqwaan agar wanita tidak dihalang dari menyertai untuk berkhidmat kepada masyarakat di samping tidak mengabaikan batas-batas syarak dalam pertemuan dengan lelaki.

Dengan hukum-hakam ini, dari satu aspek Islam dapat melindungi wanita dari taring-taring ganas, dari satu aspek lagi Islam dapat memelihara sifat malunya serta daya tahannya dengan menjauhkan diri dari faktor keruntuhan dan kesesatan. Dari aspek yang lain ia dapat memelihara kehormatannya dari mulut-mulut yang pemfitnah dan orang yang celupar. Dengan ini Islam dapat memelihara diri wanita dan emosinya dari ketegangan serta kebimbangan, dari ganguan serta kegelisahan, hasil dari imaginasi yang terlalu kuat, hati yang keluh kesah dan kecelaruan emosinya akibat pelbagai ransangan.

Dengan hukum-hakam serta pensyariatan ini, Islam juga dapat melindungi lelaki dari faktor-faktor keruntuhan dan kebimbangan, memelihara keluarganya dari faktor-faktor keretakan serta memelihara masyarakat keseluruhannya dari faktor-faktor kebinasaan dan keruntuhan.

Percampuran Antara Lelaki Dan Wanita Yang Dibenarkan Oleh Islam

Lelaki bertemu dengan perempuan atas pelbagai sebab, sama ada yang berbentuk keagamaan mahupun keduniaan. Ini tidaklah dilarang oleh Islam secara menyeluruh, sebaliknya ianya disyariatkan jika terdapat sebab-sebab munasabah, serta memenuhi landasan pensyaratannya.

Kesan Pergaulan Bebas di Barat

Setelah berlakunya ledakan kebebasan antara lelaki dan wanita yang merobohkan tabir antara kedua-duanya beberapa kesan negatif telah muncul. Kesan-kesan tersebut adalah seperti berikut:
1. Keruntuhan akhlak
Keruntuhan akhlak, kesemarakan syahwat, penguasaan sifat kebinatangan ke atas sifat kemanusiaan, kehilangan sifat malu dari kalangan lelaki dan wanita serta kepincangan masyarakat.
2. Wujudnya anak yang tidak sah taraf
Ia adalah manifestasi yang pasti hasil dari kebebasan nafsu syahwat dan pergaulan bebas.
3. Banyak terdapat andartu serta lelaki yang tidak berkahwin (bujang telajak)
Denagan terdapatnya banyak jalan mudah untuk melepaskan nafsu seks mereka, tanpa apa-apa tanggungan perkahwinan dan rumahtangga, menyebabkan banyak di antara mereka memilih jalan yang paling mudah. Mereka menghabiskan zaman muda dengan mana-mana teman yang mereka suka tanpa terikat.
4. Berlakunya penceraian dan keruntuhan rumahtangga kerana punca-punca yang remeh
Pasangan suami isteri bebas bergaul sehingga menimbulkan masalah rumahtangga.
5. Merebaknya pelbagai penyakit yang kronik
Tersebarnya penyakit-penyakit misteri, penyakit saraf, penyakit mental dan penyakit jiwa serta bertambahnya permasalahan dan pergolakan yang mengorbankan ratusan ribu mangsa.

WANITA SEBAGAI ANGOTA MASYARAKAT

Sesetengah golongan yang prejudis terhadap Islam menganggap Islam telah memenjarakan wanita di dalam rumahnya. Dia tidak dibenarkan keluar darinya kecuali untuk ke kubur.

Al-Quran menjadikan lelaki dan wanita sebagai dua rakan kongsi dalam memikul tanggungjawab di dalam kehidupan Islam. Iaitu tanggungjawab menyuruh ke arah kebaikan dan melarang segala kemungkaran.

Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Menutut ilmu itu adalah satu kefardhuan ke atas setiap muslim”

Oleh itu, di fardhukan juga ke atas wanita menuntut ilmu yang dapat memperbetulkan akidahnya, mengelokan ibadatnya dan menyelaraskan tindakannya agar selaras dengan kesopanan Islam dari segi pakaian, perhiasan dan sebagainya. Suami tidak berhak menghalang isterinya dari menuntut ilmu yang wajib jika dia tidak mampu mengajarnya atau alpa tentangnya.

Solat secara jemaah tidak dituntut oleh wanita. Ia hanya dituntut dilakukan oleh kaum lelaki. Solat wanita yang dilakukan di rumah adalah lebih afdal berdasarkan kepada suasana dan tugasnya. Namun orang lelaki tidak berhak melarang mereka jika mereka berminat untuk solat berjemaah di masjid.

Wanita juga berhak keluar dari rumah untuk mendapatkan keperluannya atau keperluan suaminya serta anak-anaknya, sama ada di ladang atau di pasar.

Wanita juga boleh menyertai pasukan tentera untuk melakukan kerja-kerja bantuan perubatan dan seumpamanya seperti tugas-tugas yang sesuia dengan fitrah dan kemampuannya.


KESIMPULAN

Tabiat Islam adalah seimbang dan sederhana dalam setiap perkara yang disyriatkan serta hukum-hakam dan peradaban yang diserunya. Ia tidak memberikan sesuatu untuk menghalang sesuatu yang lain, ia tidak keterlaluan dari satu aspek berbanding aspek yang lain serta tidak keterlaluan di dalam memberikan hak dan juga dalam menuntut kewajipan.

Bukanlah tabiat Islam untuk menekan wanita berdasarkan kemampuan lelaki, atau untuk menzalimi wanita kerana lelaki. Bukan juga tabiat Islam merelakan semua kecenderungan kerana memelihara karaktor lelaki atau mengorbankan kehormatan wanita semata-mata untuk memuaskan lelaki.

Setiap makhluk yang dijadikan oleh Allah ada kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga dengan kaum wanita yang juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Semua makhluk ciptaanNya adalah sama di sisinya. Untuk menjadi makhluk yang tinggi darjatnya di sisi Allah dan disayangi oleh Allah, kita perlulah melakukan segala suruhannya serta meninggalkan segala larangannya.



..............................................................
Ustaz Abd Aziz bin Harjin
Pensyarah Tamadun Islam
Universiti Teknologi MARA Perlis
02600 Arau, Perlis
Malaysia
013-4006206
011-1070-4212
04-988-2701
abdazizharjin@perlis.uitm.edu.my
abdazizharjin.blogspot.com